- Back to Home »
- GoJek VS Ojek Pangkalan
Posted by : Ricky Fahreza
Senin, 26 Oktober 2015
Jasa
layanan angkutan ojek sepeda motor berbasis aplikasi di telepon seluler seperti
GoJek dan Grab Bike, semakin diminati oleh para pengojek konvensional berkat
tawaran penghasilan yang lebih tinggi. Namun tawaran tersebut ternyata tidak
membuat sejumlah pengemudi ojek pangkalan mau bergabung.
Babe,
seorang pengemudi ojek pangkalan di daerah Mampang, Jakarta Selatan, mengaku
tidak berminat bergabung dengan GoJek karena dia tidak mengerti cara
mengoperasikan telepon seluler. “Katanya terima pesanannya harus pake hape,
saya enggak ngerti cara pakainya,” ujarnya
Dalam
sistem layanan GoJek, tidak hanya pelanggan yang menggunakan aplikasi di
telepon seluler untuk memesan. Namun pengemudi juga menggunakan aplikasi serupa
untuk menerima permintaan pelanggan.
Babe
menambahkan, di usianya yang sudah mencapai 50 tahun, dirinya sudah tidak kuat
lagi berlama-lama mengojek atau mengojek sampai ke tempat yang jauh. “Sudah tua
jadi gampang capek, sekarang juga paling jauh nganter ke Tendean atau Pasar
Minggu,” kata pria asli Betawi tersebut.
Sementara
Didin, pengemudi ojek pangkalan di daerah Beji, Depok, beralasan bahwa
pendapatannya jika bergabung dengan GoJek justru akan menurun. “Kalau sekarang
penghasilan semuanya buat sendiri, kalau di GoJek harus dibagi sama kantornya,
jadi kurang dong,” kata Didin.
Didin
berujar, ada beberapa rekannya yang bergabung dengan GoJek tapi kemudian
keluar. Alasannya, jumlah pendapatan berbeda bila dibandingkan menjadi ojek
pangkalan. Sejumlah rekan Didin di pangkalan ojek juga membenarkan hal
tersebut.
Layanan
angkutan ojek sepeda motor berbasis telepon seluler seperti GoJek dan Grab Bike
memberikan peluang bagi pengemudi ojek untuk mendapatkan pelanggan di lokasi
mana saja tanpa terikat pangkalan. GoJek di laman resminya menyatakan bahwa
seluruh calon pengemudi GoJek akan mendapat pelatihan menyeluruh mulai
penggunaan telepon seluler hingga keamanan mengemudi. Selain itu pengemudi akan
mendapat pembagian keuntungan sebesar 80 persen untuk pengemudi dan 20 persen
untuk perusahaan, termasuk bonus saat mencapai target tertentu.